Kamis, 14 Juni 2012

Italia Ingin Hapus Kenangan Buruk


AFP PhotoTimnas Italia sudah bertemu enam kali melawan Kroasia dan mengalami tiga kekalahan.
KOMPAS.com - Skandal pengaturan skor di Liga Italia Serie A yang terkuak tak lama menjelang Piala Eropa 2012 bergulir tentu menjadi beban tersendiri bagi para penggawa timnas Italia. Tak hanya itu, mimpi buruk tersingkir di babak grup Piala Dunia 2010 lalu tanpa sekalipun meraih kemenangan masih menghantui Gli Azzuri.

Apalagi dalam lanjutan laga Grup C di Stadion Municipal Poznan, Polandia Italia akan menghadapi Kroasia yang kini menjadi pemuncak grup setelah menghantam Irlandia 3-1. Jadi hasil seri melawan tim "tiki-taka" Spanyol belum bisa dijadikan patokan anak-anak asuhan Cesare Prandelli untuk bisa menaklukkan Kroasia.

Kroasia, sejak memisahkan diri dari Yugoslavia 1991 lalu tercatat enam kali berhadapan dengan Italia. Hebatnya, Kroasia memenangkan tiga laga dan dua laga berakhir imbang. Selain dukungan sejarah, Kroasia juga dipastikan akan tetap tampil agresif demi mencari kemenangan untuk mempelebar peluang mereka ke delapan besar.

Jika kalah dari Italia maka tugas berat menanti tim asuhan Slaven Bilic ini, sebab di pertandingan terakhir akan menghadapi juara dunia Spanyol.

Pertandingan krusial
Menghadapi Kroasia, Italia kemungkinan tidak akan bermain terlalu terbuka. Prandelli kemungkinan akan kembali menggunakan empat pemain bertahan dengan skema 4-4-1-1.

Di lini tengah, Danielle de Rossi yang saat menghadapi Spanyol menjadi center back akan dikembalikan ke lini tengah bersama Andrea Pirlo. De Rossi akan memiliki tugas utama mengawasi dan mematikan pergerakan playmaker Kroasia Luca Modric agar tidak bisa menyuplai bola ke duet penyerang Mario Mandzukic dan Nikica Jelavic.

"Pertandingan melawan Kroasia adalah pertandingan krusial. Saya yakin akan menghadapi pertandingan sulit," ujar Prandelli.

Untuk menghadapi pertandingan krusial ini Prandelli nampaknya akan menduetkan Antonio Cassano dan Antonio Di Natale serta menyimpan striker bengal, Mario Balotelli. Di Natale dipilih karena selain sebagai pencetak gol ke gawang Spanyol, pemain Udinese itu juga dianggap lebih mudah beradaptasi dengan tim ketimbang Super Mario.

Selain itu, belum stabilnya emosi Balotelli menjadi pertimbangan lain Prandelli untuk tidak menurunkan pemain Manchester City itu.

"Mario baru berusia 21 tahun dan dia masih dalam proses pendewasaan," kata Prandelli.

"Saya hanya meminta dia bermain sedehana tanpa memikirkan harus menyelesaikan pertandingan sendirian," tambah Prandelli mengomentari kegagalan Balotelli memaksimalkan peluangnya saat menghadapi Spanyol.

Tidak gentar
Sementara itu, pelatih Kroasia Slaven Bilic besar kemungkinan tetap mempertahankan anggota tim yang mengalahkan Irlandia 3-1.

Di lini depan, Bilic akan mengandalkan ketajaman Mario Mandzukic dan Nikica Jelavic yang menyarankan semua gol ke gawang Irlandia.

Bilic akan mengantisipasi agresivitas Italia yang mengejar kemenangan meski memastikan timnya tidak akan melakukan taktik defensif.

Kroasia akan memaksakan kemenangan, sebab meski hasil imbang masih membuka peluang negeri itu melaju ke babak delapan besar namun mereka harus menghadapi Spanyol di laga pamungkas.

Meski dalam pertemuan kedua negara Kroasia masih unggul atas Italia, Bilic menegaskan dia tidak akan menganggap enteng Gli Azzuri.

"Prandelli telah mengubah gaya dan filosofi bermain Italia. Mereka kini tampil mirip Spanyol," kata Bilic.

"Italia juga memiliki pemain-pemain hebat dan cara bermain mereka sulit diduga. Namun, seperti halnya tim lain, Italia juga memiliki kelemahan dan kami akan berusaha memanfaatkan itu," tandas Bilic.

Meski demikian, Bilic menegaskan, Kroasia tidak gentar menghadapi Italia dan sudah memiliki cara untuk menghadapi juara dunia empat kali itu.

"Saya perkirakan kami memiliki peluang sama yaitu 50-50," tegas Bilic.
Sumber :
BBC Indonesia

Trapattoni: Irlandia Bisa Mengejutkan Seperti Chelsea


AP/Peter MorrisonPenjaga gawang Irlandia, Shay Given, dan kapten Robbie Keane (kanan) memainkan bola dalam sesi latihan tim Irlandia di Gdynia, Polandia, Senin (11/6). Irlandia akan menghadapi Spanyol pada laga kedua mereka di Grup C.
GDANSK, TERGELETAK.com - Pelatih Irlandia, Giovanni Trapattoni, yakin timnya meraih kemenangan meskipun harus melawan Spanyol dalam lanjutan Grup C Piala Eropa 2012 di PGE Arena Gdansk, Kamis (14/6/2012). Dia yakin, tidak ada yang mustahil dalam sepak bola seperti yang ditunjukkan Chelsea saat berhasil menyingkirkan juara bertahan Barcelona di babak semifinal Liga Champions pada musim lalu.

Robbie Keane dan kawan-kawan harus menelan kekalahan 1-3 dari Kroasia pada laga perdana. Demi menghidupkan peluang lolos ke babak perempat final, Irlandia harus memetik kemenangan. Namun, Spanyol bukan lawan mudah. Terlebih, "La Furia Roja" pun membutuhkan kemenangan setelah pada laga pertama dipaksa bermain imbang 1-1 oleh Italia.

Trapattoni berusaha menyuntikkan semangat timnya. Pelatih berusia 73 tahun itu yakin timnya bisa membuat kejutan seperti Chelsea. "Kami yakin dengan kualitas dan penampilan kami. Kami bermain untuk menang. Namun, kami tahu itu akan sulit karena kami tahu Spanyol juara dunia dan mereka memiliki pemain-pemain yang sangat bagus. Dalam sepak bola, semua bisa terjadi dalam 90 menit," jelas Trapattoni.

"Tidak ada yang menjagokan Chelsea saat mereka melawan Barcelona. Dalam final Liga Champions, tidak ada yang berpikir Chelsea bisa melakukan itu (juara). Mereka kehilangan lima pemain. Bayern Muenchen mendapatkan 17 sepak pojok dan Chelsea hanya satu. Namun, Chelsea bisa menang," lanjutnya. (SCN)

Mourinho: Spanyol Masih Bisa Juara


VITALIS YOGI TRISNAPelatih Real Madrid, Jose Mourinho menghadiri malam ramah tamah di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (13/6/2012). Spesial One, datang ke Indonesia atas undangan Peter Lim, pebisnis asal Singapura.
SINGAPURA, TERGELETAK.com - Meski mengawali kompetisi dengan kurang mulus, Jose Mourinho masih menilai Spanyol memiliki peluang besar untuk kembali menjuarai Piala Eropa. Menurut Pelatih Real Madrid itu, Spanyol punya modal untuk itu.

"Spanyol adalah juara dunia dan tak ada keraguan tentang hal itu," kata Mourinho kepada Reuters di Singapura, kamis (14/6/2012). Sehari sebelumnya, Mourinho berada di Jakarta untuk bertemu beberapa pengusaha.

Spanyol tampil mengejutkan di partai pertama Grup C Piala Eropa 2012. Pelatih Vicente Del Bosque tak memasang striker sejak awal dan akhirnya ditahan Italia 1-1. Sehingga, banyak yang meragukan apakah Spanyol akan bisa kembali juara.

"Mereka (Spanyol) adalah salah satu tim terbaik di Eropa. Normalnya, jika segalanya berjalan sesuai arah, maka Spanyol bisa lolos ke babak selanjutnya. Dan, Spanyol harusnya bisa terus melaju dan mungkin akan bersaing dengan Jerman, atau tim lain untuk menjadi juara Eropa," jelas Mourinho.

Tentang negaranya sendiri, Portugal, Mourinho tak terlalu yakin bisa melaju sampai ke puncak. Namun, katanya, jika ada faktor tertentu, Portugal bisa membuat kejutan dan tampil sebagai juara.

"Sekarang, mereka (Portugal) tidak terganting pada tim lain, kecuali tergantung pada dirinya sendiri. Maka, jika mereka bisa menyelesaikan pekerjaan dengan baik saat melawan Belanda, maka akan lolos ke perempat final," katanya.

Meski begitu ia menambahkan, "Saya kira Portugal bukan salah satu dari dua atau tiga tim terbaik di kompetisi ini. Tapi, kompetisi pendek dengan sistem gugur ini hanya berlangsung selama 90 menit dalam satu pertandingan atau dengan tambahan waktu atau adu penalti. Maka, jika Portugal mencapai perempat final, segalanya bisa terjadi."

CR7: Gol Tak Penting, Asal Portugal Juara


AFP/JEFF PACHOUDPenyerang dan kapten Portugal, Cristiano Ronaldo.
WARSAWA, TERGELETAK.com - Cristiano Ronaldo mengaku tak terlalu memikirkan prestasi pribadi. Dia tak mempermasalahkan dirinya jika gagal mencetak gol di Piala Eropa 2012, asalkan timnya bisa juara.

Ronaldo memang sedang menjadi sorotan. Sebagai bintang utama, dia gagal menunjukkan permainan terbaik. Bahkan, dia gagal memanfaatkan beberapa peluang mencetak gol. Saat melawan Denmark, dia juga menyia-nyiakan peluang emas. Tinggal berhadapan dengan kiper, dia gagal menceploskan bola ke gawang.

"Jika aku tak mencetak satu pun gol dan Portugal menjuarai Euro 2012, itu tak masalah," kata Ronaldo.

"Harusnya aku bisa lebih bauk memanfaatkan peluang yang kumiliki. Tapi, yang terpenting kami masih berpeluang ke babak berikutnya. Sekarang, kami harus memenangkan pertandingan berikutnya (lawan Belanda)," tambahnya. (AP)

Perempuan Kroasia Dilarang "Pamer" Dada


AFP/ODD ANDERSENSalah satu aksi suporter Kroasia saat mendukung timnya bertanding dengan meniup terompet.
ZAGREB, TERGELETAK.com - Kementerian Kebudayaan Kroasia melarang pegawainya terutama perempuan mengangkat kaus saat menyaksikan pertandingan Piala Eropa 2012.

Baru-baru ini, Kementerian Kebudayaan dibuat heboh. Pegawai Kementerian Kebudayaan, Jelana Miksa dan rekannya Viktorija, entah sadar atau tidak "menperlihatkan" dada mereka saat merayakan keberhasilan Kroasia mengalahkan Irlandia, Minggu (10/6/2012). Foto mereka tersebar di internet dan menjadi pembicaraan yang hangat di kalangan media-media lokal.

"Sebagai karyawan di sektor publik harus bersikap sesuai dengan kode etik," kata Natasa Petrinjak selaku juru bicara kementerian, kepada AFP.

Meski begitu, Miksa dan Viktorija hanya mendapatkan peringatan terkait tindakannya. Tidak ada sanksi apa pun yang dijatuhkan kepada mereka. "Selanjutntya, mereka harus menjaga perilakunya," tegas Petrinjak.

Setelah Kroasia berhasil mengalahkan Irlandia 3-1, pendukung perempuan khusunya,  merayakan kemenangan tersebut dengan menarik kaus sehingga dada mereka terlihat. "Saya tidak menyesal. Bagi saya, yang paling penting bagaiman permainan tim," jelas Jelena Miksa kepada harian Vecernji  List(AFP)

Selasa, 12 Juni 2012

Ukraina Jangan Sampai Jemawa


AFP/JONATHAN NACKSTRANDKapten Ukraina, Andriy Shevchenko (kiri) disambut rekan-rekannya setelah membobol gawang Swedia. Sheva mencetak dua gol dan memastika kemenangan Ukraina 2-1 atas Swedia di penyisihan Grup D Piala Eropa, Senin (11/6/2012).
KYEV, TERGELETAK.com - Sirna sudah bayangan kekhawatiran rapuhnya lini belakang tim tuan rumah Ukraina usai menang atas Swedia 2-1, Selasa (12/6/2012). Tugas berat Pelatih Oleg Blokhin adalah memastikan para pemainnya tidak jemawa. Perancis siap menghadang mereka.

Puja-puji terhadap pasukan berjulukan ”Zhovto-Blakytni” menyeruak ke seantero negeri ketika Andriy Shevchenko melesakkan dua gol ke gawang Andreas Isaksson (Swedia) menggunakan kepalanya. Kritik yang dilontarkan pendukung tuan rumah jelang pembukaan perhelatan Piala Eropa 2012, hanya menang sekali dari tiga laga uji coba, seolah lenyap begitu saja.

Suara klakson mobil memekakkan telinga bergema di sudut-sudut kota Kiev. Bendera Ukraina pun melambai di udara. Sementara botol bir dingin yang ada di tangan dilupakan.

Roman Chenchik, warga Kiev, yang mengaku semula pesimistis dengan kondisi tim nasional negaranya, apalagi dengan hasil laga uji coba yang tidak meyakinkan, berbalik melontarkan pujian bagi Blokhin dan anak asuhnya. Dia menyebut Blokhin sebagai pelatih luar biasa.

Kegembiraan tidak hanya menyeruak di kalangan warga biasa. Mantan Menteri Luar Negeri Ukraina Arseni Yatsenyuk menulis di laman jaringan sosialnya: ”Kita berhasil (menang atas Swedia)!”.

Namun, peringatan datang dari mantan pelatih Shakhtar Donetsk, Jozsef Sabo. Memberi pujian yang tinggi atas kerja Blokhin dan Shevchenko, Sabo juga mengingatkan, laga belum usai.

”Ukraina masih punya dua pertandingan yang tidak kalah berat, melawan Perancis dan Inggris. Keduanya memiliki pemain-pemain yang hebat. Namun, dengan kemenangan atas Swedia, peluang Ukraina memuncaki grup atau berada di posisi kedua masih sangat terbuka,” katanya. Peringatan Sabo diamini Sheva, panggilan Andriy Shevchenko.

”Jangan terlalu senang dengan kemenangan ini. Kami masih memiliki tugas berat. Dua pertandingan ke depan akan lebih sulit jika ingin lolos dari penyisihan grup,” kata peraih gelar pemain terbaik Eropa tahun 2001 ini merendah.

Blokhin, mantan peraih gelar pemain terbaik Eropa 1975, mengaku belum puas dengan permainan yang disuguhkan anak asuhnya di lapangan. Meski terlihat lebih terorganisasi, ia mengaku kecewa dengan penampilan Ukraina.

”Para pemain tidak taat dengan strategi yang dibuat. Jika ingin melaju, lebih dari sekadar lolos dari grup, mereka harus menunjukkan kualitas permainan yang lebih baik,” katanya.

Puji Pertahanan

Hanya mampu bermain imbang 1-1 dengan Inggris yang menjadi rival utama di Grup D, Pelatih Perancis Laurent Blanc mengaku sedikit kecewa. Namun, di sisi lain, dia mengapresiasi kuartet pertahanan tim berjulukan ”Ayam Jantan” tersebut.

”Kita semua berpikir mereka (lini belakang) tidak berada dalam kondisi terbaik, dua hingga tiga pertandingan terakhir. Namun, malam itu (saat melawan Inggris) penampilan mereka sudah kembali seperti sediakala,” tutur mantan pemain FC Barcelona tersebut.

Pelatih yang mendapat julukan ”Sang Presiden” itu menambahkan, lini belakang Perancis mampu mengantisipasi pergerakan gelandang dan penyerang Inggris. Jika tidak, menurut Blanc, gawang Perancis bisa kemasukan lebih dari satu gol pada malam itu.

Blanc berharap Samir Nasri dan kawan-kawan bisa bermain lebih menyerang saat berhadapan dengan Ukraina pada Jumat (15/6). Ia juga berharap para pemain menunjukkan mental bertanding yang kuat, sama seperti ketika Perancis mampu bangkit setelah tertinggal dua gol dan mengakhiri laga uji coba dengan kemenangan 3-2 atas Eslandia

Kamis, 10 Mei 2012

Kostum Baru MU Dikecam Penggemar


facebook ManUtd
Desain kostum kandang Manchester United musim depan.
MANCHESTER, Tergeletak.blogspot.com — Meski belum dirilis secara resmi, kostum baru Manchester United musim depan sudah menuai protes dari para penggemarnya. Desain dengan corak kotak-kotak kecil kostum "Setan Merah" dinilai tak ubahnya seperti taplak meja.

Desain baru ini sebelumnya dipublikasikan di laman Facebook resmi MU. Corak kotak-kotak kecil kostum yang didesain oleh perusahaan Nike itu mendapat sejumlah komentar pedas oleh para fans.

"Man Utd, tolong dengarkan berjuta-juta fans dan ubah desain (kostum) itu. Sedikit memalukan. Jika kami lihat, itu seperti taplak meja," sesal Eric Ellul, dalam laman tersebut.

"Kostum ini hanya cocok dikenakan Rupert si Beruang (tokoh kartun di Inggris)," ujar penggemar lainnya, seperti dilansir Daily Mail.

Sejumlah protes itu pun langsung ditanggapi oleh manajemen klub. Salah satu juru bicara "The Reds Devil" mengatakan, salah satu alasan digunakan corak tersebut karena memiliki nilai historis dan tidak seperti biasanya.

Maklum saja, semenjak era 1990-an, MU sama sekali tidak pernah menggunakan jersey dengan desain kotak-kotak kecil. Menurut juru bicara klub, pola kotak-kotak tersebut dimaksudkan untuk menghormati pabrik industri kapas yang merupakan ikon kota Manchester tempat klub itu didirikan pada 1878.

"Kostum ini bersejarah, tidak biasa dan sedikit berbeda. Namun, desain bernada Gingham ini akan mengingatkan Manchester sebagai salah satu kota penghasil kain katun," ujar juru bicara tersebut.

Penghormatan bagi industri kapas itu juga nantinya terdapat pada bagian kerah dalam kostum yang akan ada tulisan, "Forged in Industry, Made of Manchester". Sementara itu untuk kostum tandang, motif masih sama, tetapi hanya berbeda di bagian kerah.